Lepidium Peruvianum : Adaptogen Alami dari Pegunungan Andes
>> Senin, 10 Agustus 2009
Lepidium Peruvianum adalah tanaman adaptogen yang telah digunakan secara turun temurun. Adaptogen adalah substansi atau senyawa yang dapat membantu tubuh menyesuaikan diri terhadap serangan stress.Senyawa adaptogen yang terdapat didalam tanaman akan merangsang tubuh untuk mengatur dirinya sendiri didalam melawan serangan stress.Senyawa adaptogen membantu menyeimbangkan sistem tubuh dan menormalkan fungsi-fungsi tubuh selama stress berlangsung dan membantu tubuh untuk menyesuaikan dan kembali ke suasana yang lebih baik (wellbeing).
Istilah adaptogen, pertama kali digunakan oleh ilmuwan Rusia Dr. Nickolai Lazarev pada tahun 1947.Dia yang bekerja di proyek pemerintahan berhasil menemukan substansi yang dapat meningkatkan penampilan dan mengatasi kelelahan yang dialami tentara Rusia didalam berperang. Dia menemukan beberapa obat yang bersifat stimulan mampu dengan cepat meningkatkan produktifitas dan penampilan tentara didalam peperangan, namun obat seperti ini tidaklah bermanfaat saat lingkungan sedang dalam kondisi damai, dan penggunaan jangka panjang sangatlah berbahaya. Akhir perang dunia II, Lazarev mulai menyelidiki metoda pengobatan medis kuno, dan Lazarev tertarik pada sekelompok tanaman atau herbal pada pengobatan tradisional kuno yang sering dikaitkan dengan sebagai herbal pilihan. Didalam pengobatan medis Cina, herbal ini efektif untuk meningkatkan kapasitas fisik dan mental, mengurangi kelelahan, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit dan berguna untuk panjang umur. Di Cina , herbal ini digunakan oleh tentara sebelum berperang. Di Siberia, sekelompok herbal digunakan oleh pemburu sebelum perjalanan panjang dan membahayakan dimulai. Dan tahun 1948, Lazarev beserta muridnya Dr. Israel Brekhman, menamakan kelompok tanaman ini sebagai suplemen "adaptogen".
Tanaman dikatakan adaptogen bila mampu meningkatkan kekuatan pertahanan tubuh terhadap penyakit atau kondisi luar yang menyerang tubuh, mampu menormalkan fungsi tubuh, tidak beracun dan tidak berbahaya bagi tubuh, serta aman bila dikonsumsi dalam jangka panjang. Lepidium Peruvianum adalah tanaman yang memenuhi kriteria tersebut sebagai adaptogen. Lepidium Peruvianum sebagai adaptogen dapat untuk merangsang sistim pertahanan diri pada tubuh manusia agar selalu mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta mampu menahan segala tekanan (stress) dari dalam maupun dari luar tubuh sampai ketingkat sel. Senyawa adaptogen mampu menghilangkan letih, lamban, emosional dan meningkatkan stamina. Selain itu senyawa ini dapat meningkatkan kualitas tidur, menambah energi, menurunkan kecemasan, dan meningkatkan gairah.
Lepidium Peruvianum dapat secara langsung memberikan nutrisi pada sistem endokrin, menormalkan sistem hormonal dan saraf tubuh ketika tubuh terserang stress.Lepidium Peruvianum memberikan nutrisi bagi kelenjar pituitari dan mengijinkan hipotalamus untuk mengatur fungsi normal tubuh.
Lepidium Peruvianum: Adaptogen Endokrin Yang Nyata
Sistem endokrin adalah suatu sistem didalam tubuh manusia yang terdiri dari sejumlah kelenjar penghasil zat yang dinamakan hormon. Kelenjar ini dinamakan 'endokrin' karena hormon yang dihasilkan langsung tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan.LEBIH KURANG 50 HORMON MERUPAKAN PRODUK SEL DARI SISTEM ENDOKRIN.
Para ahli dan dokter menemukan bahwa Lepidium Peruvianum adalah salah satu cara alami terbaik untuk mengatur dan menyokong kesehatan endokrin, yang mempengaruhi metabolisma, energi, pertumbuhan, perkembangan seks dan perasaan nyaman (well being).
Terima kasih Sekali, Lepidium Peruvianum tidaklah mengandung hormon, tapi dia menyediakan nutrisi unik yang secara langsung akan memberikan bahan baku atau bahan bakar pada sistem endokrin dan membantu kelenjar untuk menghasilkan hormon-hormon penting sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing individu.
0 komentar:
Posting Komentar