Sindroma Pra Mestruasi (PMS)

>> Jumat, 17 April 2009

Sindrom yang dikenal dengan premenstrual syndrome (PMS) atau sindrom premenstruasi ini, biasanya terjadi 7-10 hari menjelang menstruasi dan dapat mengakibatkan perubahan fisik dan emosi pada penderitanya. Mengenai penyebabnya belum diketahui pasti. Namun dugaan terbesar akibat perubahan kadar hormon seperti estrogen dan progesteron dalam tubuh wanita saat mau datang menstruasi. Perubahan kadar estrogen yang dominan bisa menyebabkan penahanan cairan, yang kemungkinan menyebabkan bertambahnya berat badan, pembengkakan jaringan, nyeri payudara dan perut kembung. Perubahan hormon dan metabolit lainnya juga bisa mempengaruhi terjadinya PMS.

Sindroma premenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita pada usia subur dan lebih sering ditemukan pada wanita berusia 20-40 tahun.

Jenis dan beratnya gejala bervariasi pada setiap wanita dan bervariasi pada setiap bulan. Wanita yang menderita epilepsi mungkin akan lebih sering mengalami kejang. Wanita yang menderita penyakit jaringan ikat (misalnya lupus atau artritis rematoid) bisa mengalami kekambuhan.

Gejala-gejala yang mungkin ditemukan adalah:

1. Perubahan fisik
- Sakit punggung
- Perut kembung
- Payudara terasa penuh dan nyeri
- Perubahan nafsu makan
- Sembelit
- Pusing
- Pingsan
- Sakit kepala
- Daerah panggul terasa berat atau tertekan
- Hot flashes (kulit wajah, leher, dada tampak merah dan teraba hangat)
- Susah tidur
- Tidak bertenaga
- Mual dan muntah
- Kelelahan yang luar biasa
- Kelainan kulit (misalnya jerawat dan neurodermatitis)
- Pembengkakan jaringan atau nyeri persendian
- Penambahan berat badan

2. Perubahan suasana hati
- Mudah marah
- Cemas
- Depresi
- Mudah tersinggung
- Gelisah
- Sebentar sedih, sebentar gembira

3. Perubahan mental
- Kalut
- Sulit berkonsentrasi
- Pelupa.
Cara mengatasinya :

Seringkali dokter memberikan obat kontrasepsi oral yang mengandung estrogen dan progesteron untuk mengurangi fluktuasi hormon tersebut, kadang diberikan pil anti nyeri dan antidepresan.

Diet yang dianjurkan adalah kurangi makan garam, gula, kopi, alkohol dan banyak mengkonsumsi karbidrat (sebaiknya yang komplek) dengan porsi kecil tapi sering. Pemberian Kalsium, magnesium dan vitamin B kompleks terutama vitamin B6 membnatu mengurangi gejalanya.

Bagaimana peran Lepidium Peruvianum ?

Pengobatan dengan hormon sintetis seringkali beresiko terhadap serangan jantung, kanker, stroke dan lain sebagainya, penggunaan dalam jangka waktu yang lama juga akan membuat kemampuan tubuh untuk memproduksi hormon sendiri semakin menurun sehingga tubuh tidak mendapatkan suplai hormon sesuai kebutuhan.

Lepidium Peruvianum adalah tanaman yang efektif membantu mengatasi masalah PMS. Lepidium bukanlah hormon dan tidak mengandung hormon, sehingga merupakan terapi non hormonal yang aman. Lepidium mempunyai kemampuan merangsang kelenjar endokrin untuk berproduksi sesuai dengan kebutuhan sehingga tercapai keseimbangan hormonal.Dan lagi kandungan nutrisinya yaitu kalsium, magnesium dan vitamin B akan sangat baik untuk membantu meredam gejala PMS.

sumber : Merck Manual of Medical Information, ed 1997, hal 1074-1075, dll

0 komentar:

Related Posts with Thumbnails

  © Free Blogger Templates Wild Birds by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP